SERING TERSAKITI? MUNGKIN INI SEBABNYA
Hubungan cinta Anda selalu kandas dengan cara yang tidak menyenangkan? Dan yang lebih parah, Anda selalu menjadi pihak yang disakiti. Berkali-kali menjalin hubungan, semuanya berakhir karena pasangan yang berselingkuh atau meninggalkan Anda?
Coba Anda introspeksi diri. Kadang-kadang semua hubungan yang berakhir buruk itu bukan karena kesialan Anda yang selalu bertemu pria payah. Bukan tidak mungkin Anda yang menempatkan diri sendiri dalam posisi yang mudah untuk disakiti.
Berikut ini adalah lima alasan kenapa seseorang selalu jadi pihak yang tersakiti setiap kali menjalani hubungan. Perhatikan apakah diri Anda mewakili satu atau dua dari lima alasan berikut.
Rasa cinta yang berlebihan hingga berkembang menjadi cinta buta bisa membahayakan, lho!. Jenis cinta seperti ini membuat Anda kehilangan objektivitas dalam memandang segala hal, termasuk kekurangannya. Selain itu cinta buta melahirkan obsesi. Ketika Anda sudah mulai terobsesi kepada pasangan, maka secara tak sadar Anda telah menempatkan diri sendiri dalam posisi yang lemah. Sebab bisa dikatakan Anda bergantung kepada pasangan. Hentikan kebiasaan ini sekarang juga.
Sebenarnya cemburu adalah perasaan yang wajar. Sudah semestinya jika rasa memiliki yang dalam membuat seseorang jadi cemburu terhadap pasangannya. Tetapi jika berlebihan dan mulai tak masuk akal, rasa cemburu ini akan berkembang menjadi emosi yang tak sehat dan melukai diri sendiri. Sedikit-sedikit Anda curiga kepada pacar, dan belum tentu juga kecurigaan Anda itu beralasan. Intinya sikap cemburu yang berlebihan akan membebani diri sendiri dengan kekhawatiran yang tidak perlu. Dan pada akhirnya membuat pacar risih.
Sikap posesif adalah rasa memiliki dan bentuk sikap protektif terhadap sesuatu secara berlebihan. Jika diterapkan kepada pasangan, sikap ini akan membahayakan kelangsungan hubungan. Pasalnya sikap posesif membuat pasangan jadi merasa terkekang, seolah-olah setiap gerak-geriknya jadi serba dibatasi. Inilah salah satu alasan yang paling sering dilontarkan pria ketika ditanya kenapa mereka memutuskan hubungan.
Semakin tinggi harapan Anda dalam menjalani suatu hubungan, semakin sakit pula rasanya ketika hubungan itu putus. Kesalahan yang dilakukan beberapa orang ketika menjalani masa pacaran adalah membayangkan masa depan yang serba indah dengan pasangan. Padahal selama janur kuning belum melengkung segala sesuatu masih bisa terjadi. Jadi, jalani saja hubungan apa adanya. Anda boleh berharap, tetapi jangan lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.
Terlalu baik yang dimaksud di sini adalah Anda terlalu sabar dalam menghadapi kelakuan-kelakuan buruknya. Anda begitu mudah memaafkan kesalahan-kesalahan fatal yang dia lakukan kepada Anda. Misalnya saja memaafkan perselingkuhan yang dia lakukan berkali-kali. Dengan kata lain, Anda membiarkan diri sendiri diinjak-injak. Ini membuatnya secara tak langsung meremehkan Anda. Sesekali bersikaplah tegas untuk mencegah diri Anda terluka lebih jauh.
Itulah lima kemungkinan alasan kenapa Anda selalu jadi pihak yang tersakiti dalam hubungan, mana yang mengena dengan kalian?
Coba Anda introspeksi diri. Kadang-kadang semua hubungan yang berakhir buruk itu bukan karena kesialan Anda yang selalu bertemu pria payah. Bukan tidak mungkin Anda yang menempatkan diri sendiri dalam posisi yang mudah untuk disakiti.
Berikut ini adalah lima alasan kenapa seseorang selalu jadi pihak yang tersakiti setiap kali menjalani hubungan. Perhatikan apakah diri Anda mewakili satu atau dua dari lima alasan berikut.
1. Cinta buta
Rasa cinta yang berlebihan hingga berkembang menjadi cinta buta bisa membahayakan, lho!. Jenis cinta seperti ini membuat Anda kehilangan objektivitas dalam memandang segala hal, termasuk kekurangannya. Selain itu cinta buta melahirkan obsesi. Ketika Anda sudah mulai terobsesi kepada pasangan, maka secara tak sadar Anda telah menempatkan diri sendiri dalam posisi yang lemah. Sebab bisa dikatakan Anda bergantung kepada pasangan. Hentikan kebiasaan ini sekarang juga.
2. Pencemburu
Sebenarnya cemburu adalah perasaan yang wajar. Sudah semestinya jika rasa memiliki yang dalam membuat seseorang jadi cemburu terhadap pasangannya. Tetapi jika berlebihan dan mulai tak masuk akal, rasa cemburu ini akan berkembang menjadi emosi yang tak sehat dan melukai diri sendiri. Sedikit-sedikit Anda curiga kepada pacar, dan belum tentu juga kecurigaan Anda itu beralasan. Intinya sikap cemburu yang berlebihan akan membebani diri sendiri dengan kekhawatiran yang tidak perlu. Dan pada akhirnya membuat pacar risih.
3. Posesif
Sikap posesif adalah rasa memiliki dan bentuk sikap protektif terhadap sesuatu secara berlebihan. Jika diterapkan kepada pasangan, sikap ini akan membahayakan kelangsungan hubungan. Pasalnya sikap posesif membuat pasangan jadi merasa terkekang, seolah-olah setiap gerak-geriknya jadi serba dibatasi. Inilah salah satu alasan yang paling sering dilontarkan pria ketika ditanya kenapa mereka memutuskan hubungan.
4. Berharap muluk dalam hubungan
Semakin tinggi harapan Anda dalam menjalani suatu hubungan, semakin sakit pula rasanya ketika hubungan itu putus. Kesalahan yang dilakukan beberapa orang ketika menjalani masa pacaran adalah membayangkan masa depan yang serba indah dengan pasangan. Padahal selama janur kuning belum melengkung segala sesuatu masih bisa terjadi. Jadi, jalani saja hubungan apa adanya. Anda boleh berharap, tetapi jangan lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.
5. Terlalu baik
Terlalu baik yang dimaksud di sini adalah Anda terlalu sabar dalam menghadapi kelakuan-kelakuan buruknya. Anda begitu mudah memaafkan kesalahan-kesalahan fatal yang dia lakukan kepada Anda. Misalnya saja memaafkan perselingkuhan yang dia lakukan berkali-kali. Dengan kata lain, Anda membiarkan diri sendiri diinjak-injak. Ini membuatnya secara tak langsung meremehkan Anda. Sesekali bersikaplah tegas untuk mencegah diri Anda terluka lebih jauh.
Itulah lima kemungkinan alasan kenapa Anda selalu jadi pihak yang tersakiti dalam hubungan, mana yang mengena dengan kalian?
No comments:
Post a Comment