CERITA SENJA
Cerita senja membawa kehangatan bagi mereka yang sedang dalam kegelisahan dan kegalauan akan jati diri dan, kegalauan menghadapi hidup yang kadang susah di tebak ini.
Sore hari, saat matahari akan pergi untuk beristirahat setelah seharian bekerja,
begitu pula dengan kita yang seharusnya diam sejenak untuk mengistirahatkan tubuh dan jiwa yang lelah ini. Seperti matahari yang pergi tidak untuk selamannya, dan akan kembali lagi di esok hari. Apakah hari ini anda kecewa?,apakah hari ini anda marah?, apakah hari ini anda lelah?, semua itu tanyakanlah pada diri anda.
Tulisan ini saya buat khusus untuk menghibur diri saya, mungkin dengan menulis dapat menghilangkan sedikit kegelisahan hati. Ketika melihat matahari terbenam dan terbit di pagi hari saya jadi belajar sesuatu, Tuhan itu maha adil, ia menerbitkan matahari bagi semua orang, tanpa memandang siapa orangnya, apa agamanya, apa rasnya, apa sukunya, entah itu orang baik ataupun jahat semua mendapatkan porsi sinar matahari yang sama.
Saat termenung saya teringat sesuatu ketika marah pada adik saya di rumah, dia itu nakal, dan dewasa terlalu cepat, kadang buat marah dan emosi, tapi kadang-kadang rindu juga. Kalau di bandingkan dengan matahari saya masih kalah jauh, matahari pergi tidak selamanya dia akan kembali lagi untuk melakukan hal yang sama, dan tidak pernah terlambat untuk memancarkan sinarnya(meskipun di tutupi awan dia tetap bersinar).
Kadang saya tidak mampu untuk bersinar dalam arti berbuat yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi semesta, cahaya saya di redupkan oleh kebencian, iri hati, perasaan rendah diri dan perasaan takut, sehingga tidak bisa menjadi diri sendiri. Dan mencoba membohongi diri sendiri agar mengesankan oranglain sementara diri ini menderita dan sedih.
Matahari sangat di butuhkan oleh tumbuhan, para petani yang sedang menjemur hasil panenanya atau para petani garam, namun seringkali matahari mendapat hujatan yang keras sekali, "mengapa hari ini panas!!!!", awalnya saya juga merasa begitu tapi sebenarnya panasnya hati melebihi panas matahari, panas matahari hanya berlangsung beberapa saat, sementara panasnya hati dapat membakar jiwa, baik diri sendiri maupun orang lain.
Namun meski demikian apakah matahari berhenti untuk bersinar?, mungkin suatu saat nanti karena semuanya mempunyai masa tak ada yang abadi di dunia ini, tapi sampai sekarang matahari masih saja bersinar
Matahari bagaikan ibu yang selalu menghangatkan anaknya dan tak pernah terlambat untuk selalu menjaga anaknya, meskipu sering di hujat, di kecewakan, di caci, dan bahkan di benci matahari tidak pernah berhenti untuk selalu bersinar dan sinarnya selalu sama.
Dan selalu bertanya dalam hati apakah besok akan melihat matahari lagi?
dan apakah masih ada kesempatan untuk mengatakan bahwa aku.............................
No comments:
Post a Comment