AYAH KU YANG SETIA
Ada seorang anak bertanya kepada ayahnya,"Ayah mengapa ayah bercerai dengan ibu?" sang ayah menunduk dan berkata kepada anaknya yag masih kecil itu kira-kira berusia baru 7 tahun "anak ku nanti kalau kamu sudah besar, kamu pasti akan tahu mengapa ayah berpisah dengan ibumu".
Sang anak pun tumbuh besar, dan selalu bertanya-tanya dalam hatinya mengapa ayahnya berpisah dengan ibunya. Anak ini adalah anak yang baik, anak yang ceria dan aktif, meskipun selalu di ejek dengan teman-teman nya dia tidak pernah marah dan selalu menanggapi ejekan tersebut dengan terseyum dan berkata.
"Memang saya tidak memiliki seorang ibu akan tetapi saya bersyukur, telah pernah mepunyai seorang ibu yang mengandung dan melahirkan saya, meski, saya tidak ingat wajahnya tapi saya sayang ibu saya dimanapun dia brada".
Anak ini di bawah pengasuhan sang ayah yang setia anak ini di didik dengan keras, dan dengan disiplin yang sangat ketat serta dengan nialai-nilai luhur yang di tanamkan sang ayah padanya dari usia yangs angat belia, dia di ajarkan untuk tidak pernah menyusahkan orang lain, selalu membantu orang lain, tidak mengharapkan imbalan, dan selalu setia serta jujur akan apa yang di tekuni dan akan apa yang dimiliki.
Suatu ketika sang ayah sakit keras dan sang anak sudah berusia 20 tahun, karena mereka miskin dan hanya mempunyai rumah sederhana yang menjadi milik mereka, serta uang yang terbatas sang anak tidak bisa berbuat banyak untuk ayahnya.
Sebelum ayahnya meninggal dia berkata. "Anak ku maafakan ayah, ayah tidak bisa memberikan apa-apa kepadamu, ayah tidak punya warisan, ayah tidak punya harta yang dapat ayah berikan kepadamu. Ayah hanya berpesan kepadamu selalu jadi anak yang baik, anak yang disiplin dan selalu bertindak denagn bijaksana. Setidaknya hanya nilai-nilai ini yang bisa ayah tinggalkan untuk mu, dan tentag ibumu dia bersama suami barunya, ayah di tinggalkan ibumu karena ia tidak kuat hidup susah bersama ayah."
Itu menjadi pesan terakhir sang ayah, kepada anaknya, saat tumbuh dewasa anak ini mencari tahu mengapa sang ibu tega meninggalkan ayahnya bukankah mereka sudah berjanji untuk setia dalam suka dan duka?.
Dan anak itu menemukan jawabanya, ternyata sang ayah dahulu adalah seorang pengusaha kaya raya, dan memiliki harta yang sangat banyak yang membuat banyak wanita jatuh hati kepadanya, lalu dia menikahi seorang gadis sederhana karena dia berfikir bahwa kalau dia menikahi gadis sederhana, maka dalam situasi apapun dia akan di temani oleh istrinya. Dan ternyata dugaannya selama ini salah besar sang gadis yang di sangkanya sederhana dan tidak gila harta, ternayata meninggalkan dia saat dia terpuruk yaitu saat anakknya masih berusia kira-kira 3 tahun lalu sang pengusaha mengasuh anaknya sendirian sampai dia dewasa, dan nama anak itu adalah Darmawan.
Mendengar cerita dari orang yang pernah menjadi supir ayahnya Darmawan sangat sedih sekaligus bangga terhadap ayahnya, dia merasa beruntung memiliki ayah seperti beliau, yang dengan setia mengurunya hingga dia sukses seperti sekarang ini, dia juga tidak pernah membenci ibunya karena hasil dari didikan ayah nya dia berkata kepada ibunya "mungkin hubungan suami istri sudah terputus tapii ikatan batin dan hubungan darah abadi salamanya", dan ibunya menangis dan bersimpuh di kaki anaknya,
Dan mereka berdua secara rutin berkunjung kemakam sang ayah, dan sang ibu tidak mau tinggal di rumah mewah dan tidak mau d belikan ruham oleh anaknya dia memilih untuk tinggal sendiri di gubuk tua tempat Darmawan di besarkan sampai akhir hidupnya.
No comments:
Post a Comment